Tuesday, October 26, 2010

Arsitek Rumah Sendiri Desain Rumah Minimalis Type 90: Mulai dari Zona, Denah sampai Fasad

annahape.com. Sekali lagi tentang panduan praktis desain arsitektur rumah. Membuat denah dan fasad rumah. Konon, rumah tipe 90 adalah salah satu jenis rumah terlaris. Alias paling diminati konsumen perumahan. Sayang tidak ada penjelasan lebih lanjut tentang kecenderungan pilihan ini. Tapi saya menduga setidaknya ada dua alasan orang menyukai rumah tipe 90, yaitu luasan yang memadai dan harga yang masih terjangkau.
Cukup banyak pula permintaan kepada kami untuk memberi penjelasan tentang desain rumah luas 90-100m2. Khususnya tentang denah dan tampak rumah. Tentang prinsip desain fasad rumah sudah dijelaskan di tip 75 yaitu tentang rumah vertikal dan horisontal
Merancang rumah sendiri. Dari mana mulainya? Banyak awam mengira langkah pertama mendesain rumah adalah membuat denah rumah. Oops, pandangan itu tidak sepenuhnya benar. Langkah pertama sebelum denah adalah membuat  zona. Atau zoning.Nah apa itu zona?
Pengertian Zona atau Zoning
Zoning boleh disebut bentuk mikro dari pemilahan/maping/pembagian lahan untuk kebutuhan aktivitas tertentu. Bentuk makronya kita lihat dalam pembuatan master plan sebuah kota. Kita mengenal ada zona industri, zona perumahan, zona bisnis, zona pemerintahan dan sebagainya. Nah dalam skala mikronya, zoning berarti proses pembagian lahan  Anda untuk area pokok rumah.
Zona pokok atau area penting dalam sebuah rumah mencakup: zona privat, zona publik dan area service, dan tidak ketinggalan zona hijau. Penataan yang baik atas keempat zona ini mebuat rumah semakin nyaman dihuni. Juga membebaskan sirkulasi penghuni rumah ketika menjalankan aktivitas masing-masing. Tanpa harus saling merasa terganggu. Pembagian zona yang baik juga akan membuat pemanfaatan material bangunan lebih efisien; serta penggunaan energi listrik, air dan tenaga manusia akan lebih hemat
Pengaturan zona dalam rumah juga perlu disertai dengan penataan sirkulasi udara dan pencahayaan alami. Ini agar rumah bukan saja enak dipandang mata tapi juga sehat dan ramah lingkungan. Saya pikir rumah ideal setidaknya musti memenuhi berbagai aspek tersebut. Agar tidak lupa, aspek-aspek itu ialah: penataan zona-zona utama, sirkulasi udara dan pencahayaan alami.
Dari Zoning ke Denah/layout Rumah
Cara membuat zona sederhana sekali. Di atas denah tanah/lahan buatlah coretan pembagian zona. Bisa dengan lingkaran, atau kotak. Lihat contoh berikut.
 
Zona yang Anda buat itu menjadi dasar pembuatan denah. Tentu prosesnya dapat bolak-balik. Zoning-denah-koreksi zoning-koreksi denah-dan seterusnya. Hal ini mungkin terjadi karena zona awal yang Anda buat belum dapat menampung ruangan-ruangan kebutuhan keluarga. Melalui Gambar 2  saya ajak Anda menyimak sebuah denah yang berangkat dari pembuatan zona di atas. Saya mulai dengan area service. Dalam gambar terlihat area service terdiri atas dapur, kamar pembantu, ruang cuci dan area jemur. Cukup lengkap toh? Yang penting di sini ialah penempatan ruang-ruang tersebut. Sedemikian menyatu sehingga aktivitas di area service dapat mengalir tanpa hambatan.
Dapur di depan cocok dari segi petimbangan kontrol keamanan. Khususnya bila muncul potensi bahaya kebakaran dari api kompor atau tabung gas. Kita sendiri atau tetangga dan petugas pemadam kebakaran kalau perlu, lebih mudah mengendalikan sumber api tersebut.
Sementara itu ruang jemur di samping tak perlu merusak pemandangan. Baik dari luar maupun dari dalam rumah. Selain tetap berdekatan dengan ruang cuci. Ingat saja, banyak desain rumah mengabaikan ruang jemur. Alhasil jemuran diletakkan di garasi atau carport dan merusak seluruh keindahan fasad rumah.
Sedangkan kamar pembantu yang ada di antara dapur dan ruang cuci, memudahkan penanggungjawab urusan tetek-bengek rumah ini mengontrol pekerjaannya sendiri. Itu tentang zona service.

Zona publik diletakkan dekat pintu gerbang. Zona publik utamanya adalah ruang tamu dan teras depan. Namun dapat diperluas ke ruang keluarga dan teras kiri kanan (zona semi publik). Dalam hal ini ada banyak pilihan tempat bagi anggota keluarga maupun tamu-tamu untuk sekadar duduk berbincang atau mungkin bercengkerama sambil mendengarkan musik. Apalagi bila ada kelebihan lahan sedikit seperti tampak dalam Gambar 2  tersebut. Kita bisa membuat taman mungil (innercourt) untuk mempercantik pemandangan dan bikin suasana tambah menyenangkan.
Area privat tidak lain ialah tempat istirahat atau ruang tidur. Area ini musti berdekatan dengan kamar mandi. Bahkan sudah lazim bila kamar tidur utama dilengkapi pula dengan kamar mandi dalam seperti juga bisa kita lihat dalam Gambar 2.
Zona hijau melimpah di sisi kiri, depan dan kanan bangunan. Di bagian ini Anda dapat membuat taman mungil atau kolam ikan yang dapat diakses dengan optimal.
Sirkulasi udara yang baik bisa tercipta manakala tersedia jarak antara sisi bangunan rumah dengan tembok pembatas.Dan dapat ditarik garis lurus tanpa halangan ke luar rumah. Cobalah Anda tarik dua garis dari kedua taman dalam rumah ke luar rumah. Garis pertama melewati ruang tidur utama. Garis kedua melewati ruang keluarga. Itulah garis sirkulasi udara. Sirkulasi udara disebut baik bila garis yang Anda buat itu tidak terhalang oleh tembok. Dan dengan penataan seperti ini, semua zona pokok pun akan menerima pencahayaan alami.
Dari Denah ke Fasad Rumah Minimalis siap Tumbuh
Bagaiman gambar  fasad/tampak rumahnya? Lihat Gambar 3 berikut. Sesuai dengan permintaan klien, rumah tersebut bergaya minimalis. Selain itu rumah tersebut dapat sewaktu-waktu ditingkatkan. Karena itu atap datar menjadi pilihan kami.

Dari paparan tadi semakin jelas bahwa rumah tipe 90 memang sudah sangat memadai sebagai rumah ideal. Apalagi bila sejak awal disiapkan pula sebagai rumah tumbuh. Area gudang di sisi ruang tamu, adalah area yang disiapkan untuk tangga, kalau sang pemilik nantinya akan membuat rumahnya menjadi 2 lantai (lihat Tip 47 tentang rumah tumbuh

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...